“Nalanda Catumorli” versus “Adu”

[Under file: Cerita]
.
Cerita ini akan dimulai dari suatu perkenalan. Misalkan seseorang itu bernama A. ”Hai, namaku A. Nama kamu siapa?” Seperti biasa, aku akan menjawab, ”Nalanda”. Kemudian yang terjadi adalah seperti yang sudah-sudah, muncul pertanyaan yang senada dengan, ”Nama panggilannya siapa?”. Bagaikan sudah ada settingan default-nya, aku akan menjawab singkat, ”Adu”. Nah ini dia pertanyaan memancing dan selalu ada, si A akan merespon, ”Kok bisa dipanggil adu? Dapet darimana?”. Nah, kalo udah dikasih pertanyaan kayak gini, aku udah ngga heran lagi, sampe mikir, “Kok bisa ya semua orang bertanya hal yang sama?” Saking terbiasanya dengan pertanyaan itu, aku biasanya menjawab, “Ceritanya panjang.”

Sebenernya sih ceritanya pendek, cuma karena aku sudah berkenalan dengan banyak orang dan menceritakan asal-usul nama “adu”, makanya ceritanya jadi panjaaaaaaang.... Nah makanya sekarang asal-usul nama “adu” mau aku ceritain di blog ini. Biar jawaban “Ceritanya panjang” diganti dengan “Liat aja di blog saya/ aku/ gw.”

Asal usul nama “adu” yang aku tahu ada dua versi. Tapi aku ambil salah satu versi yang menurutku lebih masuk akal dan versi inilah yang selalu kupakai dalam bercerita. Tanpa mengurangi rasa hormat dari pemilik kedua versi tersebut, cerita ini akan kumulai…

Ada seorang anak kecil manis, imut-imut [Narsis mode +ON], namanya Nalanda. Anak kecil ini menggemaskan dan subur, alias ndut. Karena itu, dia dipanggil oleh keluarganya tercinta dengan nama Naldut (Nalanda gendut). Anak kecil manis, imut-imut, mengemaskan, dan lain sebagainya ini mencoba menyebut namanya sendiri, berhubung kejadiannya ini terjadi waktu anak kecil manis, imut-imut, mengemaskan, dan lain sebagainya ini belum lançar berbicara, yang keluar dari mulutnya bukannya “Naldut” tapi “Adu”. Tamat.

Tuh pendek kan ceritanya... Apalagi kalo ”Anak kecil manis, imut-imut, mengemaskan, dan lain sebagainya” ini di-cut jadi ”Anak kecil” aja. [Hehehe…]

Ada satu lagi pertanyaan yang biasanya muncul. Pertanyaan ini datang kalau orang sudah mengetahui nama lengkapku, Nalanda Catumorli. Dimulai dengan komentar, “Nama yang lucu/ aneh/ dsb” dan diikuti dengan pertanyaan, “Artinya apa sih?”

Nah ini dia jawabannya. “Nalanda” diambil dari potongan nama kakak-kakakku (Ada 3). Ngga usah detail per suku kata dapat darimana ya… “Catumorli” diambil dari bahasa sansekerta “Catur” yang artinya empat dan bahasa palembang “Morli” yang artinya gadis. Biar lebih manis dan gampang menyebutnya, “Catur” dipotong menjadi “Catu”. Jadi bisa dibilang Nalanda Catumorli artinya adalah Nalanda, gadis keempat.

Aku cerita ini bukan berarti aku ngga suka namaku lho.. Aku suka sekali namaku dan aku berterimakasih pada orangtuaku yang sudah memberikan nama yang indah ini. Thanks Ma, Pa, love you always :)

Yup! Sudah dulu ya..

1 Response to "“Nalanda Catumorli” versus “Adu”"

Unknown said...

Halo Adu..

Masih ingat sama aku..asri dari malaysia..just find your blog..nice..
sehinga ketemu lagi..

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel