Should I do something remarkable in life?
Ciee, judulnya bahasa inggris, hahaha. Gara-gara abis baca quote
ini nih, dapat dari sebuah artikel,
"What is the point of being alive if you don't at least try
to do something that remarkable?"
- John Green
Kalau baca quote macam begini
rasanya tuh makjleb banget, langsung berasa, “perasaan selama hidup ini aku
belum melakukan sesuatu yang luar biasa deh. Sesuatu yang remarkable,
seperti yang dikatakan John Green itu.
Tapi apa iya kita perlu melakukan sesuatu
yang luar biasa dalam hidup? Iya, aku rasa John Green ini ada benarnya, dan dia
juga tidak mengatakan kita harus berhasil melakukan sesuatu yang
luar biasa dalam hidup, tapi dia bilang kita harus mencoba, at
least try to do something that remarkable, kata John Green.
Mari kita tebalkan dan besarkan
hurufnya, AT LEAST TRY. SETIDAKNYA MENCOBA.
Itu yang mau aku tekankan di tulisan
ini. Paling tidak kita mencoba melakukan sesuatu yang luar biasa, yang bisa
diingat, yang bisa bermanfaat. Dan hal yang luar biasa itu luas pengartiannya,
dan bukan hanya keberhasilan yang diukur oleh materi, bukan hanya keberhasilan
kekayaan, tingginya jabatan, mewahnya hidup. Bukan luar biasa di dunia. BUKAN.
BUKAN KEBERHASILAN DUNIA.
Tadinya, setelah membaca quote di
atas, yang terpikirkan bagiku adalah keberhasilan di dunia. Sudah membuat dan
berbuat apa kita di dunia, apa yang bisa kita tinggalkan di dunia. Itu memang
penting, dan juga positif, tapi dunia bukan segalanya.
Bagiku, keberhasilan hakiki adalah
keberhasilan yang akan kita lihat nanti di akhirat. Dunia ini pendek, semu,
sedangkan akhirat itu kekal. Aku ingin agar paling tidak mencoba melakukan
sesuatu yang luar biasa untuk akhiratku. Sesuatu yang remarkable. Yang
bisa membuatku tidak menyesal melakukannya ketika aku telah “pindah”
dari kehidupan dunia ini.
Kalau dipikir, sebenarnya para Nabi,
termasuk Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam tentunya, telah melaksanakan
kehidupan yang luar biasa. Coba saja baca cerita para nabi, hebat-hebat kan
ceritanya? Begitu juga kehidupan para sahabat Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi
Wasallam, para tabi’in, para ulama, banyak sekali cerita luar biasa yang bisa
kita dapatkan dari mereka. Cerita yang menyentuh. Cerita yang menggetarkan.
Cerita yang menginspirasi.
Ngomong doang ya? Mana ceritanya? Coba
lah cari sendiri dan baca sendiri. Insya Allah nggak menyesal kok bacanya.
Hidup ini pendek, masa iya mau dihabiskan baca novel dan nonton film saja? Eh,
udah nggak jaman ya? Sekarang sih jamannya medsos sama korea ya? Ya sama
aja lah, intinya, porsi kita untuk akhirat mana? Apa siap nanti kalau ditanya
ketika di dunia waktu kita dihabiskan untuk apa saja? Memang benar, Tuhan kita
Tuhan yang Maha Pengampun, tetapi apakah kita tidak mau berusaha menjadi hamba
yang berbakti? Setelah semua kesehatan, kebahagiaan, dan seluruh karunia yang
telah diberikan-Nya pada kita?
Ayolah, mari kita lakukan sesuatu yang
bermanfaat bagi akhirat kita, bukan hanya untuk dunia kita. Apakah itu? Apakah
hanya shalat, puasa, zakat, haji? Bukan, bukan cuma itu. Ibadah itu luas
artinya, selama kita bermanfaat bagi orang lain pun, jika niatnya ibadah, maka
akan jadi ibadah, insya Allah. Setiap detik dalam hidup kita pun bisa bernilai
ibadah, insya Allah, dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi. Senyum sama
pasangan, senyum sama anak, Insya Allah ibadah. Mengajarkan anak pakai baju,
bisa jadi ibadah. Buang sampah pada tempatnya bisa jadi ibadah. Banyak sekali manfaat
yang bisa kita lakukan, kita contohkan. Islam is so beautiful.
The best of people are those who are most beneficial to
people.”
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia”
*
Kalimat di atas, siapa yang bilang? Rasulullah Muhammad
Shalallahu ‘Alaihi Wasallam. Panutan kita, idola kita, manusia terbaik, yang
seharusnya kita berusaha mencontohnya dalam setiap hal yang kita lakukan.
Ayolah, cobalah jadi pribadi yang
lebih baik, lebih santun, lebih jujur, lebih bermanfaat bagi sesama. Sesama tuh
juga artinya luas ya, dan jangan bayangkan kalau sesama itu adalah orang lain,
orang-orang di luar sana. Justru kita mulai mencoba jadi pribadi yang
bermanfaat bagi orang-orang terdekat kita dulu, pasangan kita, orangtua kita,
anak-anak kita. Sebab apa, yang perlu kita dahulukan adalah yang menjadi
tanggung jawab kita, yaitu keluarga kita.
Contohkan yang baik bagi keluarga kita
adalah lebih utama, insya Allah akan menjadi sesuatu yang remarkable
untuk akhirat kita. Baru kemudian kita mencoba menjadi seseorang yang remarkable
di masyarakat.
“Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”
Semoga tulisan ini juga menjadi hal
yang bermanfaat bagiku dan bagi yang membaca. Aamin.
Hadits dan ayat hasil copy dari sini:
0 Response to "Should I do something remarkable in life?"
Post a Comment