Is it really worth it?
Is it really worth it? Seringkali pertanyaan itu muncul di kepala,
baik untuk hal yang sepele maupun hal yang besar. Ups! Maaf, sepertinya hal yang penting dan sangat penting lebih
pantas disebut dibanding hal sepele atau besar.
Kenapa pertanyaan “Is it really worth it?" sering muncul? Because we live in priorities. Jadi
memang sebaiknya sebelum melakukan kegiatan, kita membandingkan satu kegiatan
dengan kegiatan lainnya, mana yang lebih di prioritaskan?
Misalkan saja, is it really worth it “mainan handphone”
setengah jam dibanding main sama anak? Atau, is it really worth it minum secangkir kopi dengan santai sementara
jemurai menjuntai, alias setrikaan menggunung? Ini contoh hal-hal yang penting.
Kalau hal-hal yang sangat penting
misalkan, is it really worth it
bekerja di luar sementara anak di rumah ditinggal dengan orang lain? Jawabannya
bisa berbeda-beda tergantung prioritas yang dipilih. Jawabannya tidak akan dibahas sebab kalau dibahas cuma
akan menimbulkan pro-kontra, karena ibu bekerja dan ibu di rumah adalah
keputusan masing-masing keluarga.
Kembali ke pertanyaan Is it really worth it, mana yang lebih
berharga, mana yang lebih bermanfaat, mari kita biasakan bertanya hal-hal ini
dalam keseharian kita, sehingga kita bisa memilih hal-hal yang lebih kita prioritaskan,
sehingga waktu kita tidak terbuang percuma.
0 Response to "Is it really worth it?"
Post a Comment