Mulai sekarang, panggil aku gadis
[Under file: Cerita]
.
[Kok terdengar seperti judul sinetron ya?]
Beberapa waktu yang lalu, seperti biasa aku pulang melalui jalur menara mulia-komdak dengan berjalan kaki. Tetapi hari itu ada yang berbeda. Apakah itu? Sesampainya di halte komdak, terdengar seseorang memanggil namaku, “aduuu…”. Sebut saja orang ini oknum “G”. Ternyata oh ternyata, dia sudah memanggil-manggil aku sejak keluar dari gedung menara mulia. Berhubung namaku adu, jadi dia diliatin sama pengemudi mobil-mobil, motor-motor, bahkan parahnya sama penumpang bis-bis yang lewat. Mungkin mereka pikir, “Ngapain nih cewek mengaduh-aduh sepanjang jalan?” [Huahahaha..]
Keesokan harinya, oknum G ini mengadu pada teman-teman tentang kejadian itu dan mencetuskan ide, “Mulai sekarang kita harus memikirkan, kalo ketemu adu di jalan harus di panggil nama apa?”
Kemarin, aku satu lift dengan oknum G ini, dan di situlah tercetus ide bahwa dia akan memanggilku gadis, gadis ke empat, terinspirasi dari blog-ku ini. Tapi kusanggah, “Jangan gadis ke empat, kok kesannya gimana gituh.. Udah, gadis aja.” Lalu setelah itu kami berjalan sepanjang menara mulia-komdak, kali ini oknum G berjalan tanpa harus dilihat-lihat orang lain. [Hahahaha..]
Jadi… Mulai sekarang, panggil aku gadis. [Sok manis ngga sih?]
Beberapa waktu yang lalu, seperti biasa aku pulang melalui jalur menara mulia-komdak dengan berjalan kaki. Tetapi hari itu ada yang berbeda. Apakah itu? Sesampainya di halte komdak, terdengar seseorang memanggil namaku, “aduuu…”. Sebut saja orang ini oknum “G”. Ternyata oh ternyata, dia sudah memanggil-manggil aku sejak keluar dari gedung menara mulia. Berhubung namaku adu, jadi dia diliatin sama pengemudi mobil-mobil, motor-motor, bahkan parahnya sama penumpang bis-bis yang lewat. Mungkin mereka pikir, “Ngapain nih cewek mengaduh-aduh sepanjang jalan?” [Huahahaha..]
Keesokan harinya, oknum G ini mengadu pada teman-teman tentang kejadian itu dan mencetuskan ide, “Mulai sekarang kita harus memikirkan, kalo ketemu adu di jalan harus di panggil nama apa?”
Kemarin, aku satu lift dengan oknum G ini, dan di situlah tercetus ide bahwa dia akan memanggilku gadis, gadis ke empat, terinspirasi dari blog-ku ini. Tapi kusanggah, “Jangan gadis ke empat, kok kesannya gimana gituh.. Udah, gadis aja.” Lalu setelah itu kami berjalan sepanjang menara mulia-komdak, kali ini oknum G berjalan tanpa harus dilihat-lihat orang lain. [Hahahaha..]
Jadi… Mulai sekarang, panggil aku gadis. [Sok manis ngga sih?]
7 Responses to "Mulai sekarang, panggil aku gadis"
du... lo MASIH gadis?
MASIH!!!! (proudly present...) Mengingat nama gw catumorli yg berarti gadis ke empat, gw selamanya adalah gadis, huahahaha..
Najong loe du :p
adu oprasi di singapur taon baru cina kemaren
akyu tau siapa oknum "G" ituw.. hehehehe
*nyalahin angin yg bertiup ke belakang*
hai oknum G, selamat datang di blog-ku :) hehe, ketauan deh sapa oknum G-nya ;p
Buat ati: ga salah tuh ti? Katanya elo yg operasi, mana masih utang lagi, huahahaha..
hi gadis.. :)
Post a Comment