Celana yang digulung

Bekerja sebagai engineer di dunia telekomunikasi, gaya berpakaian kami biasanya cenderung santai. Kaos (kadang kemeja) dan jeans adalah “seragam” standar kami. Kenapa? Sebab kami tidak bertemu langsung dengan customer. No human touch in our job. Customer kami adalah mesin dan itu tidak membutuhkan pakaian yang rapi.

Lalu apa hubungannya dengan judul di atas, celana yang digulung? 


Begini, sebelum berangkat ke kantor, selama masih di rumah, biasanya gw selalu menggulung celana jeans di atas mata kaki. Kenapa? Supaya ujungnya ngga kotor. Yeah, i’m a clean addict. *belagu mode on* Sementara, gw punya anak yang perhatiaaaaannnn sekali! Yah si M itu lah. Ada baret (luka kecil, .red) sedikit aja di kulit gw, pasti dia sadar.

Jadi, kalo liat gw di rumah berkeliaran dengan celana yang digulung, dia pasti nanya, “Ma kok celananya digulung?” Dan gw akan menjawab, “iya, biar ngga kotor.”

Suatu ketika, gw udah mau berangkat ke kantor, udah di depan pintu dan lupa dengan celana gw yang masih digulung.... Lalu dia dengan langkah-langkah mungilnya berlari mendekati gw dan berkata dengan suara manisnya, “Ma, tunggu, itu celananya masih digulung.” Lalu dia membetulkan celana gw itu. Ohhhhhh..... terharu deh gw.... *meleleh mode on*



Yak, begitulah dia, anak gw tersayang, yang dengan umur 2,5 tahunnya sudah pintar merangkai kalimat ^^


0 Response to "Celana yang digulung"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel