Nasi jamblang Pelabuhan
Hari gini siapa yang nggak kenal sama
nasi jamblang? Salah satu makanan khas Cirebon yang jadi incaran para pecinta
kuliner. Aku sendiri tahu makanan ini karena suamiku orang Cirebon, jadi
rasanya setiap kali mudik selalu makan nasi jamblang. Dulu sih perasaan waktu
awal-awal nikah, lebih dari sepuluh tahun lalu, kuliner masakan Cirebon belum
terlalu jadi incaran orang, dan kota Cirebon belum seramai sekarang. Tapi
sekarang, mungkin karena di media sosial sedang marak kulineran, food
photography, jadi banyak orang jalan-jalan ke Cirebon. Dan rasanya, dalam
lebih dari sepuluh tahun ini Cirebon makin maju, makin ramai.
Balik lagi ke nasi jamblang, nasi ini
sebenarnya nasi putih biasa yang diletakkan di atas daun jati, meskipun namanya
nasi jamblang, tapi pembungkusnya adalah daun jati, dinamakan nasi jamblang
karena konon katanya berasal dari Desa Jamblang, desa di sebelah barat
kabupaten Cirebon. Ini berdasarkan sumber Wikipedia (https://id.wikipedia.org/wiki/Sega_Jamblang).
Nasi jamblang disajikan secara prasmanan, lauk
pauknya ada beragam, seperti telur dadar, tempe goreng, paru goreng, semur
daging, perkedel, sate kentang, dan banyak lagi, dan kita bisa memilih sesuai
selera kita. Sekilas mungkin terdengar seperti warteg ya? Lalu apa bedanya
dengan warteg? Apa istimewanya nasi jamblang? Salah satu lauk yang istimewa dan
menjadi ciri khas nasi jamblang adalah belakutak, orang Jakarta mungkin mengenalnya
dengan kata sotong, jadi belakutak ini adalah sotong yang dimasak dengan tintanya
sehingga berkuah hitam kental, rasanya pun nikmat.
Banyak sekali tempat jualan nasi jamblang di
Cirebon. Lalu mana yang bisa direkomendasikan? Bagi para pecinta kuliner, aku
rasa sudah nggak asing lagi dengan tiga nama ini, Nasi Jamblang Ibu Nur, Nasi
Jamblang Mang Dul, dan Nasi Jamblang Pelabuhan.
Kalau dari lokasinya, yang paling nyaman
menurutku adalah Nasi Jamblang Ibu Nur, karena tempatnya luas dan parkiran
mobilnya nyaman. Kalau Nasi Jamblang Mang Dul karena di pinggir jalan raya,
tempat parkirnya terbatas, tempat makannya pun tidak terlalu besar.
Sumber: https://travel.detik.com/fototravel/d-3369089/satu-lagi-kuliner-dari-cirebon-nasi-jamblang-pelabuhan/5/ |
sumber: https://travel.tempo.co/read/1066970/sarapan-nasi-jamblang-pelabuhan-yang-legendaris-di-cirebon/full&view=ok |
Yang paling unik lokasinya adalah Nasi Jamblang
Pelabuhan. Kalau yang pertama kali datang mungkin bingung, karena dari lokasi parkir,
tempat makannya tidak terlihat. Tapi kalau memperhatikan sekitar, di pojokan kita
akan menemukan sebuah lorong sempit yang muat dua orang dewasa, di depannya ada
beberapa tukang jualan dan biasanya ada tukang minta-minta, dari luar biasanya
terdengar musik pengamen. Nah, begitu masuk lorong kita akan mendapati
meja-meja dan kursi seperti layaknya di kantin sekolah, dan di ujunglah kita
akan menemukan nasi jamblang dan berbagai lauk-pauknya.
Lalu yang mana yang paling enak? Itu sih selera
ya, karena toh ketiga-tiganya selalu ramai pengunjung. Tapi yang jadi favorit
aku adalah nasi jamblang pelabuhan, karena rasanya pas di lidahku, sambel
goreng cabe irisnya pas pedasnya, tidak terlalu pedas dan manis sedikit,
belakutaknya hitam kental nikmat, dan semur ati sapinya nyeessss, nikmat,
membayangkannya aja bikin ngiler…. Terus terang, kalau Nasi Jamblang Ibu Nur
dan Mang Dul nggak membuatku ingin balik lagi, tapi kalau Nasi Jamblang Pelabuhan
entah kenapa bikin kepingin balik lagi kalau lagi di Cirebon.
Sekarang harganya, berapakah seporsinya? Ya
tergantung berapa banyak lauk yang kita ambil, kalau ambilnya dadar, tempe,
paru, dan sejenisnya ya paling kisaran belasan ribu sampai dua puluh ribu. Tapi
kalau kita ambilnya daging-dagingan ya jangan kaget kalau harganya di atas tiga
puluh ribu.
Nah, kalau ke Cirebon, coba ya ketiga-tiganya,
trus cerita deh yang mana favoritmu.
Semoga bermanfaat.
0 Response to "Nasi jamblang Pelabuhan"
Post a Comment