Nikmat yang (kadang) terlupa
Beberapa waktu yang lalu aku
sakit flu, lalu karena biasanya sakit ini akan sembuh dengan istirahat yang
cukup (insyaa Allah), maka aku pun memutuskan untuk istirahat menulis.
Alhamdulillah flu pun sembuh.
Tapi setelah itu muncul sakit
baru, yaitu sakit malas, alias berhenti menulisnya jadi keterusan, kelamaan.
Saat itulah, aku jadi teringat hadits ini:
Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ
وَالْفَرَاغُ
”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu
‘Abbas)
Sumber dari sini.
Betul sekali. Terkadang ketika punya
kesehatan dan waktu luang, kita justru menyia-nyiakannya. Ketika salah satu
atau keduanya tidak ada, baru dua nikmat itu terasa berharga sekali. Bagi yang
sibuk, tentu terasa sekali bahwa waktu luang itu berharga. Begitu juga dengan
yang sakit, terasa betul bahwa kesehatan itu sangat berharga.
Jangankan ketika mengalami sakit yang
berat, ketika mengalami sakit yang dianggap ringan seperti flu juga kesehatan
akan terasa berharga sekali. Makan tidak enak, tidur tidak nyenyak, dan saat
seperti itulah biasanya baru kita akan bersyukur akan kesehatan yang selama ini
kita nikmati. Apakah harus menunggu sakit dulu baru bersyukur? Jangan. Kalau
sekarang sedang sehat, bersyukurlah. Gunakan kesehatan itu untuk beramal
shalih. Kalau sekarang sedang sakit, bersabarlah, dan tetaplah bersyukur,
semoga penyakit itu jadi penggugur dosa-dosa. Aamiiin.
1 Response to "Nikmat yang (kadang) terlupa"
Yaps, kalau lagi sakit seringat apapun, berasa kesehatan sangat berharga sekali, Mbak... padahal semestinya sehat pun harus merasa kesehatan itu berharga agar tetap bersyukur dalam keadaan apapun :D
Post a Comment