Air hujan yang asin
Waktu itu aku
mendapat broadcast message yang
isinya tentang pengalaman seorang perempuan bersama saudaranya (kalau ngga
salah ponakannya) yang terombang-ambing di laut akibat karamnya kapal yang
mereka tumpangi.
Yang membuat
takjub adalah bagaimana mereka menghadapi hal tersebut. Jika ini dialami oleh
kita, apa yang akan kita lakukan? Akankah kita tetap bersyukur dan berdoa? Atau
kita pasrah? Atau justru menyalahkan Tuhan?
Yang dilakukan perempuan ini dan saudaranya
adalah tetap bersyukur dan berprasangka baik terhadap Allah. Mereka tetap
shalat, meski waktu shalat hanya bisa mereka perkirakan saja, sebab
memperkirakan waktu di tengah lautan lepas bukanlah hal mudah.
Ketika saudaranya
ini lapar dan haus, setelah terombang-ambing berjam-jam, bukannya marah atau
mengeluh, perempuan ini menyarankan saudaranya yang masih kecil itu untuk
menelan air liurnya dengan niat menghilangkan lapar dan dahaga. Mengapa tidak
minum air laut? Sebab air laut yang asin itu bukannya menghilangkan dahaga,
malah akan menambah kehausan.
Entah berapa
lama kemudian, hujan turun dan mereka bersyukur akan hal tersebut. Sebab air
hujan yang tawar akan melegakan dahaga mereka yang kehausan. Mereka bersyukur....
Lalu, apakah
kita yang dengan mudah mendapatkan air minum ini sudah bersyukur? Bahkan aksesnya
mungkin sangat mudah. Tinggal berjalan beberapa langkah, menekan tombol, dan cuurrr.. segelas air putih segar pun
didapatkan dari sebuah galon yang duduk manis di atas dispenser.
Itu baru satu
hal: Air. Bagaimana dengan nikmat-nikmat Allah yang lain? Yang luar biasa
banyaknya.
Betul sekali
firman-Nya, sedikit sekali di antara kita yang bersyukur.
“Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu
sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan.
Amat sedikitlah kamu bersyukur.” [Q.S Al-A’raaf (7):10]
Lalu bagaimana
kalau air hujan itu diturunkan asin?
“Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum. Kamukah yang
menurunkannya atau Kamikah yang menurunkannya? Kalau Kami kehendaki, niscaya
Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur?” [Q.S Al-Waqi’ah
(56):68-70]
2 Responses to "Air hujan yang asin"
Terkadang kita tidak menyadari yang kita miliki.. sampai kita benar2 kehilangan ya ... #terkadang ya
Iya betul..
Post a Comment