Sayangi Kuala Lumpur
Pemukiman dan stasiun kereta |
Ngga terasa, udah lebih dari dua
minggu gw di sini. Apa yang mau gw tulis semenjak beberapa hari setelah sampai
di sini, sudah hampir menguap. Lebih baik gw tulis sebelum semuanya hilang.
Kesan pertama ketika sampai di Kuala
Lumpur adalah, kota yang modern. Kecanggihan,
kebersihan, dan keteraturan (transportasi) kotanya mirip Singapore, meski ngga
sebersih Singapore. Tata kota dan pemukimannya mengingatkan pada Jakarta dan
Singapore. Terus terang, suasananya tampak nyaman dan bikin betah *semoga*.
Selain itu, keberagaman
penduduknya yang melayu-cina-india-bule juga mengingatkan gw akan singapore,
bahkan singapore ngga seberagam ini karena di sana melayu ngga terlalu banyak,
dominasinya cina dan india. Jadi bisa dibilang (menurut pendapat gw pribadi),
Kuala Lumpur adalah Singapore kedua.
Lalu kenapa judulnya “Sayangi
Kuala Lumpur”? Karena gw menemukan tulisan ini dimana-mana,
sampai-sampai ini membuat gw berpikir, “Oh
jangan-jangan ini sebabnya kota ini bersih dan teratur? Karena penduduknya
menyayangi kuala lumpur?”
Kenapa gw bisa berpikir begitu?
Karena gw iri. Ya, gw iri. Gw pengen Jakarta bisa kayak gini. Dan gw ngga
mengerti kenapa Kuala Lumpur bisa dan Jakarta ngga bisa. Gw ngga tau apakah
slogan ini berpengaruh atau ngga, tapi mungkin bisa jadi pertimbangan seandainya
Jakarta pun dibuat dengan slogan “Sayangi
Jakarta” dan tulisannya dipasang dimana-mana. Sehingga lama-kelamaan
tulisan ini terekam di alam bawah sadar kita dan kita pun pada akhirnya
benar-benar menyayangi Jakarta.
Satu lagi yang mungkin membuat
kota ini tampak bersih dan teratur, satu hal yang di Kuala Lumpur dan Singapore
ngga ada tapi di Jakarta ada, satu hal yang bisa membuat jalan di trotoar,
pinggir jalan, halte, dan stasiun tampak lengang adalah tidak ada orang-orang yang duduk/berdiri menyesakinya. Siapa di
Jakarta yang menyesakinya? Yaitu pedagang, pengemis, pengamen, pembagi brosur,
dan semacamnya.
Gw ngga ngerti, terus terang gw
ngga ngerti. Dan jangan tanya gw bagaimana penyelesaiannya. Diusir sama petugas
pun sampai sekarang belum berhasil. Menyalahkan pemerintah atas ini itu pun
ngga ada gunanya. Mungkin memang “Sayangi
Jakarta” bisa jadi salah satu penyelesaian, agar masyarakat tidak saling
menuding tapi berpikir bagaimana
bersama-sama menyelesaikan ini semua.
Sebab, masyarakat sekarang ini,
apalagi di musim pilpres, lagi seneng-senengnya merasa benar sendiri dan
menuding, menyudutkan pihak lain. Dan gw baru sadar, ternyata banyak sekali
orang indonesia, di jagat media sosial terutama, merasa paling benar sendiri dan ngga bisa menerima perbedaan. Siapa yang berbeda, dialah yang salah,
mungkin begitu slogannya.
Ah, jadi ngelantur ke pilpres....
Tapi ngga apa-apa, sekalian gw
mau cerita, kalau keesokan hari setelah gw sampai di Kuala Lumpur adalah hari
pilpres. Jadi sampe Kuala Lumpur hampir tengah malam, besoknya langsung pilpres
:D udah gitu aja infonya, ngga perlu nyebut angka 1,2,3, dan seterusnya....
Judulnya aja HAK pilih, jadi hak-hak
gw alias suka-suka gw mau pilih yang mana dong :p
Back to Kuala Lumpur, jadi apa dong kelebihan Jakarta dibanding
Kuala Lumpur? Menurut gw, kelebihannya adalah, Jakarta punya tukang ojek, Kuala
Lumpur ngga :D jadi kalo mo pergi ke ”jarak
tanggung” (naik taksi/kereta/bis kedeketan, jalan kaki kejauhan) jadi
galau.. paling ujung-ujungnya ya naik taksi, atau jalan kaki.
Udah deh segitu dulu, insya Allah
kapan-kapan disambung lagi.. Oia foto-foto ngga banyak, maklum bukan penarsis
sejati :p
8 Responses to "Sayangi Kuala Lumpur"
Adu pindah ke KL apa cuman berkunjung aja?
pindah tik :)
huaaahh..
Salam saya dari Kuala Lumpur, ibu saya orang Jakarta. Dan saya dibesarkan di sini , kapan kita boleh ketemu Dan makan Nandos bersama sana ?? Email saya Shahsukeidotcom@gmail.
Insyaallah Jakarta akan bisa seperti ini suatu hari nanti
Insyaallah Jakarta akan bisa seperti ini suatu hari nanti
Salam saya dari Kuala Lumpur, ibu saya orang Jakarta. Dan saya dibesarkan di sini , kapan kita boleh ketemu Dan makan Nandos bersama sana ?? Email saya Shahsukeidotcom@gmail.
Salam saya dari Kuala Lumpur, ibu saya orang Jakarta. Dan saya dibesarkan di sini , kapan kita boleh ketemu Dan makan Nandos bersama sana ?? Email saya Shahsukeidotcom@gmail.
Post a Comment