Day-34: Minum nanah borok? Hoeks!
Kemarin, aku membaca sebuah
tulisan yang katanya dari kisah nyata, namun karena aku juga tidak mengenal penulisnya,
jadi aku tidak bisa sepenuhnya percaya bahwa itu kisah nyata. Diceritakan bahwa
ada seorang pramugari yang koma begitu menginjakkan kaki di Madinah dalam rangka
ingin menunaikan ibadah haji. Singkat cerita, selama koma itu ternyata dia bermimpi
yang sangat nyata, bahwa dia mendapat perlakuan seperti yang disebutkan dalam Al-Quran
mengenai neraka, bahwa dia dibakar dalam api yang sangat panas, memakan buah berduri
yang menyakitkan perut dan tenggorokan namun dia tetap memakannya karena dia merasakan
lapar yang amat sangat, meminum air nanah karena dia merasakan haus yang amat sangat.
Setelah sadar dari koma, dia bertaubat.
Seperti yang kukatakan sebelumnya,
cerita ini bisa jadi nyata, bisa jadi fiktif. Tapi nilai yang bisa kita ambil di
dalamnya sangat baik, yaitu mumpung kita masih di dunia, bertaubatlah, sebelum waktu
kita habis. Marilah hidup sesuai pedoman yang sudah diberikan,
Al-Quran dan As-Sunnah.
Di cerita itu juga mengajak semua perempuan
untuk menutup aurat, sebab dia katakan satu helai rambut yang dilihat oleh selain
muhrim, maka baginya satu dosa. Bayangkan, berapa jumlah rambut kita? Bagi yang
belum berhijab, coba hitung berapa laki-laki bukan muhrim yang sudah melihatnya?
Jangan lupa hitung tempat umum
seperti mall, bis, jalanan, dan sebagainya.
Kalau dipikir, yang
namanya manusia itu emang kebanyakan bandel banget ya? Udah dibilangin tetap saja
ngga nurut. Padahal peringatan-peringatan mengenai kiamat, neraka itu sudah dituliskan
secara jelas, gamblang dalam Quran. Dan peraturan mengenai hidup kita ini sudah
secara lengkap dibahas di Al-Quran dan Sunnah, tinggal ikutin saja kok.
Ibaratnya kita ini
mau berenang di sungai, tapi di pinggirnya ada tulisan, "Awas banyak buaya
lapar!" Kalau yang percaya dan takut sih batal berenangnya, mungkin piknik
dekat-dekat situ juga ogah, takut buayanya naik ke darat, malah kaburrr pergi jauh-jauh.
Tapi yang nekat atau ngga percaya sih bakalan tetap berenang. Nasibnya? Ya bisa
ditebak sih.
Atau misalnya di tengah
lapangan ada rumah yang lagi terbakar hebat, dilahap api. Kita mau menyebrang lewat
tengah lapangan, lalu ada orang yang memperingatkan, "Awas itu ada api!"
Kira-kira mau nekat menyebrang lewat tengah kobaran api atau memutar lapangan?
Ibu-ibu nih biasanya
yang akrab sama panasnya api, soalnya kalo di dapur suka ada aja kecelakaannya,
ya kecipratan minyak panas lah, kesenggol panci lah, dan sejenisnya. Harusnya yang
ibu-ibu, termasuk saya, lebih takut sama neraka soalnya sering merasakan panasnya
api dunia. Sementara kalau dikutip dari surat Al-Qariah ayat 10 dan 11, "Tahukah
kamu apa neraka hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas." Dan kalau masih
ingat pelajaran agama di sekolah, panasnya api neraka itu jauh jauh jauh jauuuuuuuuuhhhhh
lebih panas dari api dunia. Kayaknya ngga bisa dibayangin ya? Makanya ngga usah
dibayangin, mendingan kita jauhin aja semampu kita.
Buat ibu-ibu, termasuk
saya, kalau lagi ngegosip, dengerin gosip, nonton gosip, atau apa pun yang ada gosip-gosipnya,
bayangin aja disuruh minum nanah borok, atau makan gunting/pisau, atau disiram minyak
panas, insyaallah cukup ampuh buat bikin ilfil ngegosip dan berhenti ngegosip. Kalau
berhasil, mungkin cara ini juga bisa dipakai ketika akan melakukan hal buruk lainnya,
meskipun sebenarnya, kalau dibandingin sama neraka aku yakin sama sekali bukan tandingannya.
Wallahu a'lam.
0 Response to "Day-34: Minum nanah borok? Hoeks!"
Post a Comment