Day-25: Renggangnya shaf wanita di masjid
Setiap bulan ramadhan, masjid biasanya lebih
ramai dari biasanya, karena umat muslim banyak yang menunaikan ibadah shalat tarawih
berjamaah, tak terkecuali para wanitanya. Sayang sekali, entah mengapa mayoritas
jamaah wanita pada enggan membentuk shaf yang rapat, malah pada membuat jarak, belum
lagi ditambah sajadah-sajadah lebar yang bisa muat dua orang kalau saja rapat.
Aku sendiri mengalaminya, sulit sekali mengajak
orang berdempet saat shalat, paling-paling cuma geser dikit doang, gimana mau kelingking
ketemu kelingking kalau sajadahnya saja lebih lebar dari jarak bahu ke bahu, bisa-bisa
harus berdiri ngangkang maksimal baru bisa rapat shafnya.
Padahal kalau ngga salah dalam satu hadits (maklum
hapalanku masih rada-rada), Allah menyukai hamba yang shalat berjamaah dengan rapat,
laksana bangunan yang kokoh. Gimana mau kokoh kalau berdirinya jarang-jarang? Yang
ada juga bolong-bolong kayak bangunan dimakan rayap. Kalau ngga salah lagi, ada
juga yang mengatakan (ngga tau hadits atau bukan), kalau bolongnya shaf itu akan
diisi oleh syaithan. Gimana mau khusyuk shalatnya kalau kiri kanan diisi syaithan?
Yang biasa kutemukan, justru ibu-ibu yang mengajak
untuk merapatkan shaf malah ngga dipedulikan sama yang lain, pura-pura ngga denger,
atau melirik tanda malas, atau malah dianggap seakan, "duh, rese banget sih
nih ibu, terserah gw dong mau duduk dimana".
Satu lagi, setahuku, sebaik-baik wanita adalah
yang jamaahnya paling jauh dari shaf laki-laki. Jadi menurutku, pendapat yang selama
ini mengajak wanita untuk mengisi shaf paling depan itu kurang tepat. Harusnya diisi
dari yang paling belakang baru ke depan. Dan tidak lupa, shafnya RAPAT!
Pernah merasakannya? Kalau punya cara yang jitu,
mohon dibagi dong caranya. Atau bagi yang biasa jadi imam atau penceramah, sekedar
masukan aja, kajian awal ramadhan diisi dengan pentingnya merapatkan shaf, dan setiap
mau mulai shalat mohon diingatkan ibu-ibunya agar merapatkan shaf.
Wallahu a'lam.
0 Response to "Day-25: Renggangnya shaf wanita di masjid"
Post a Comment