Imlek, hindari cibubur
Berdasarkan
pengalaman gw pada tahun 2008 dan pengamatan gw pada tahun-tahun berikutnya,
termasuk imlek kemaren, gw menyimpulkan bahwa pada hari imlek, gw menyarankan:
Hindari cibubur! Terutama kota wisata. Kenapa?
gambar dari sini |
Sebab
di kota wisata ada tempat yang namanya kampung cina, disana jual segala pernak
pernik yang berhubungan dengan imlek, dan pada hari imlek ada pertunjukan
barongsai dan sebagainya. Loh, kenapa harus dihindari? Macetnya bo! Itu
orang-orang udah pada antri dari pagi dan menyebabkan parkir sampe malem. Belom
lagi ditambah jalur kota wisata yang lebar itu dijadiin lahan parkir di sisi
kiri dan kanannya, menyebabkan sisanya tinggal satu jalur.
Pengalaman
gw tahun 2008, waktu itu rumah gw baru jadi, gw sama temen-temen cuma maen aja
ke rumah yang baru jadi, santai-santai dan ngobrol ngalor ngidul. Sekitar jam
lima sore semua sepakat buat bubar, pulang. Ngga taunya jalan ke gerbang depan
macet, putar balik, nyoba jalan belakang, keadaannya sama aja. Akhirnya balik
lagi ke gerbang depan, karena mikirnya mungkin gerbang depan akan lebih lancar
karena jalannya lebih lebar, sementara jalan belakang satu jalur dan jalannya
rusak-rusak. Pendek kata, baru sampe rumah jam setengah sembilan malem, waktu
itu gw masih di daerah slipi, rumah ortu. Bayangin, cibubur-slipi dari jam lima
sampe setengah sembilan, dan yang paling lama justru di dalam kota wisatanya.
Traumanya masih sampe sekarang, begitu juga temen-temen gw.
Tahun
2009 dan 2010 ngga berani kemana-mana, belajar dari pengalaman. Dan survey
membuktikan emang keadaannya masih begitu-begitu juga. Tahun ini juga begitu,
tapi diliputi rasa penasaran, akhirnya semalem jam tujuh jalan keluar, pengen
liat udah lancar atau belum. Hasilnya? Jarak tempuh yang biasanya dilalui
kurang dari sepuluh menit jadi hampir satu jam!
Jadi
kesimpulan gw tetep: Imlek, hindari cibubur! Atau, datanglah di atas jam
sepuluh malem!
0 Response to "Imlek, hindari cibubur"
Post a Comment