Gosip atau Fakta?
Waktu ngabisin waktu di RS, hiburanku waktu itu hanya TV. Bermodalkan remote dan gonta-ganti channel, jadilah tontonanku pindah dari satu infotainment ke infotainment lainnya. Bukannya sengaja nonton infotainment, tapi emang pada jam-jam tertentu semua channel menyuguhkan infotainment.
Berbekal hal itu, aku menyadari suatu perbedaan dari acara-acara tersebut. Infotainment yang menyuguhkan lebih banyak hasil wawancara dengan artis dan membiarkan penonton mengambil kesimpulan itu lebih bisa dipercaya dibandingkan infotainment memiliki prolog berlebihan sebelum wawancara bahkan pembawa acaranya terlalu banyak memberikan cerita, embel-embel, bumbu-bumbu di awal dan akhir wawancara, mendramatisir hasil wawancara dan memberikan sugesti bahwa apa yang dia sampaikan seolah-olah benar. Hati-hati, yang seperti itu lebih banyak asumsinya ketimbang faktanya, kalo udah nonton yang kayak gini, mendingan kamu ganti channel :D
Ada lagi fakta yang menarik, kisah berakhirnya masa pacaran ataupun perceraian yang baik-baik, biasanya hanya akan bertahan 1 hari karena dianggap tidak menarik bagi penonton. Sedangkan sebaliknya, perpisahan yang memiliki konflik, KDRT, pihak ketiga, dsb, akan bertahan berhari-hari bahkan berminggu-minggu di acara infotainment, apalagi kalo udah ga ada gosip lain, soalnya mereka anggap berita ini lebih menarik public, padahal publiknya udah eneg nontonnya. Eh, ga tau deng publiknya udah eneg atau belum, yang jelas aku sih udah :P
0 Response to "Gosip atau Fakta?"
Post a Comment