Habits
Wah, sudah hampir dua bulan ngga posting di blog. Bukan berarti aku ngga nulis, justru hampir tiap hari aku nulis, dalam rangka membentuk habits baru. Habits baru? Apa itu maksudnya? Biar lebih jelas, aku copy saja catatan dari hari ke sebelas latihanku berikut ini:
--------------------------------------------------------
Day-11: Kebiasaan, dalam bahasa inggris berarti habits. Hari ini aku ingin membahas alasan mengapa aku menulis ini dan itu setiap hari dan diawali dengan judul "Day-". Sebab, baru-baru ini aku menamatkan buku berjudul habits, karangan Felix Y. Siauw.
Sesuai dengan judulnya, buku ini membahas mengenai bagaimana cara membangun habits. Sebenarnya, bagi orang-orang yang senang dengan buku semacam ini, mungkin tidak asing lagi bahwa yang namanya membentuk kebiasaan itu adalah sesuatu yang dilakukan berulang-ulang tanpa putus sampai kebiasaan itu terbentuk. Sampai kita merasa ada yang aneh atau ada yang kurang jika tidak melakukannya.
Berapa lama sampai sesuatu yang kita lakukan itu bisa dikatakan kebiasaan atau habits? Variatif, tapi yang kuketahui rata-rata mengambil 20-30 hari berturut-turut baru sesuatu itu dinamakan kebiasaan. Rene Suhardono misalnya, mengambil 21 hari dalam Misi-21 nya.
Umat muslim tentu familiar dengan bulan ramadhan, apalagi sekarang sedang bulan ramadhan, bahwa puasa ramadhan yang dilakukan selama 28-30 hari berturut-turut adalah salah satu bentuk membangun kebiasaan baru. Apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh, insyaallah, kebiasaan baik yang kita lakukan setiap hari selama bulan ramadhan, akan menjadi kebiasaan baru yang baik buat kita.
Tapi ingat syaratnya, setiap hari, tanpa putus, dan selama 28-30 hari. Buku ini pun mengambil contoh dari bulan ramadhan, karena itu patokannya 28-30 hari. Tapi ada ilmu baru bagiku di sini, yang belum kutemukan di buku yang pernah kubaca, dan menurutku cukup efektif dalam menjaga kesinambungan kebiasaan baru yang sedang kita bentuk agar tidak putus selama kurang lebih sebulan itu. Apa itu?
Kaitkan atau satukan kebiasaan baru ini dengan kebiasaan yang sudah ada. Misalnya, setiap hari mandi pagi dan sore, maka kaitkan dengan itu. Contoh, "setiap habis mandi pagi, aku akan membaca buku selama lima menit". Untuk umat muslim lebih enak dan lebih mudah lagi, sebab ada kebiasaan yang tidak bisa kita tinggalkan setiap harinya, dan ngga tanggung-tanggung, jumlahnya minimal lima kali! Pasti udah bisa nebak dong apa itu?
Yup, salat lima waktu atau salat wajib. Contoh, "setiap selesai salat shubuh, aku akan menulis selama 10 menit". Dengan begitu, akan menjadi pengingat diri kita untuk melaksanakan kebiasaan baru itu. Bagiku, kurang lebih akan merasa seperti ini, "Oh iya, abis shalat shubuh kan mau ini ya." Ada satu lagi masukan dari buku itu yang cukup bagus, mungkin sudah tersirat dari contoh-contoh yang kusebut, yaitu buatlah waktu yang pendek untuk kebiasaan baru itu. Misal lima menit, sepuluh menit, lima belas menit. Hal ini untuk menghindari rasa jenuh yang biasanya muncul di tengah-tengah proses. Lagipula, kalau sudah menjadi kebiasaan, waktu yang kita tentukan dengan sendirinya akan bertambah.
Terakhir, penutup dariku dan sebagai tambahan pribadi dariku yang tidak ada di buku ini, yaitu, catat. Catatlah kegiatan yang dilakukan, minimal catatlah sudah hari ke berapa, sehingga tidak putus satu hari pun. Selamat mencoba! Semoga berhasil dengan habits barumu! :)
--------------------------------------------------------
Nah, begitulah, setelah cukup dipikirkan, ada baiknya aku berbagi tulisan ini denganmu, mungkin tidak semua hari, dan mungkin pula tidak berurutan, mungkin satu setiap harinya, berharap semoga ada hal baik yang bisa diambil, dan semoga niatku jauh dari riya'.
Amin ya rabbal 'alamin. Wallahu a'lam.
--------------------------------------------------------
Day-11: Kebiasaan, dalam bahasa inggris berarti habits. Hari ini aku ingin membahas alasan mengapa aku menulis ini dan itu setiap hari dan diawali dengan judul "Day-". Sebab, baru-baru ini aku menamatkan buku berjudul habits, karangan Felix Y. Siauw.
Sesuai dengan judulnya, buku ini membahas mengenai bagaimana cara membangun habits. Sebenarnya, bagi orang-orang yang senang dengan buku semacam ini, mungkin tidak asing lagi bahwa yang namanya membentuk kebiasaan itu adalah sesuatu yang dilakukan berulang-ulang tanpa putus sampai kebiasaan itu terbentuk. Sampai kita merasa ada yang aneh atau ada yang kurang jika tidak melakukannya.
Berapa lama sampai sesuatu yang kita lakukan itu bisa dikatakan kebiasaan atau habits? Variatif, tapi yang kuketahui rata-rata mengambil 20-30 hari berturut-turut baru sesuatu itu dinamakan kebiasaan. Rene Suhardono misalnya, mengambil 21 hari dalam Misi-21 nya.
Umat muslim tentu familiar dengan bulan ramadhan, apalagi sekarang sedang bulan ramadhan, bahwa puasa ramadhan yang dilakukan selama 28-30 hari berturut-turut adalah salah satu bentuk membangun kebiasaan baru. Apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh, insyaallah, kebiasaan baik yang kita lakukan setiap hari selama bulan ramadhan, akan menjadi kebiasaan baru yang baik buat kita.
Tapi ingat syaratnya, setiap hari, tanpa putus, dan selama 28-30 hari. Buku ini pun mengambil contoh dari bulan ramadhan, karena itu patokannya 28-30 hari. Tapi ada ilmu baru bagiku di sini, yang belum kutemukan di buku yang pernah kubaca, dan menurutku cukup efektif dalam menjaga kesinambungan kebiasaan baru yang sedang kita bentuk agar tidak putus selama kurang lebih sebulan itu. Apa itu?
Kaitkan atau satukan kebiasaan baru ini dengan kebiasaan yang sudah ada. Misalnya, setiap hari mandi pagi dan sore, maka kaitkan dengan itu. Contoh, "setiap habis mandi pagi, aku akan membaca buku selama lima menit". Untuk umat muslim lebih enak dan lebih mudah lagi, sebab ada kebiasaan yang tidak bisa kita tinggalkan setiap harinya, dan ngga tanggung-tanggung, jumlahnya minimal lima kali! Pasti udah bisa nebak dong apa itu?
Yup, salat lima waktu atau salat wajib. Contoh, "setiap selesai salat shubuh, aku akan menulis selama 10 menit". Dengan begitu, akan menjadi pengingat diri kita untuk melaksanakan kebiasaan baru itu. Bagiku, kurang lebih akan merasa seperti ini, "Oh iya, abis shalat shubuh kan mau ini ya." Ada satu lagi masukan dari buku itu yang cukup bagus, mungkin sudah tersirat dari contoh-contoh yang kusebut, yaitu buatlah waktu yang pendek untuk kebiasaan baru itu. Misal lima menit, sepuluh menit, lima belas menit. Hal ini untuk menghindari rasa jenuh yang biasanya muncul di tengah-tengah proses. Lagipula, kalau sudah menjadi kebiasaan, waktu yang kita tentukan dengan sendirinya akan bertambah.
Terakhir, penutup dariku dan sebagai tambahan pribadi dariku yang tidak ada di buku ini, yaitu, catat. Catatlah kegiatan yang dilakukan, minimal catatlah sudah hari ke berapa, sehingga tidak putus satu hari pun. Selamat mencoba! Semoga berhasil dengan habits barumu! :)
--------------------------------------------------------
Nah, begitulah, setelah cukup dipikirkan, ada baiknya aku berbagi tulisan ini denganmu, mungkin tidak semua hari, dan mungkin pula tidak berurutan, mungkin satu setiap harinya, berharap semoga ada hal baik yang bisa diambil, dan semoga niatku jauh dari riya'.
Amin ya rabbal 'alamin. Wallahu a'lam.
1 Response to "Habits"
Pantesan..
"Abis kelar Omar, solat, trus tidur lagi ah, 10 meniiiiiiiiiiiittttt.. aja."
Beneran tu, 10 menit kemudian bisa bangun dan udah jadi habit selama Ramadan :D
Eh ini habit bagus bukan yakk? -___-
Post a Comment