Rexona
Pernah liat iklan rexona yang versi ballerina kan? Terus terang, menurutku iklan itu jelek banget. Di iklan itu digambarkan seorang murid yang berprestasi dalam balet, digunjingkan hanya karena ketiaknya basah. Apakah manusia sekarang hanya mementingkan penampilan saja? Kemana hilangnya tari balet yang telah dia suguhkan dengan baik? Hilang begitu saja hanya karena ketiaknya basah.
Apakah manusia sekarang hanya bisa melihat dari sisi yang buruk? Apakah bakat seseorang langsung dilupakan hanya karena sedikit kekurangan pada fisiknya? Apakah mereka yang meledek itu sudah merasa sempurna? Apakah ketiak kering berarti baik? Bukankah berkeringat itu adalah hal yang wajar? Hal yang manusiawi? Apakah ketiak kering yang dijanjikan oleh produk rexona itu sehat? Kemana dilarikannya keringat kita yang seharusnya keluar itu? Bisakah mereka menjamin itu sehat?
Bayangkan kalau saja itu terjadi pada kenyataan, bayangkan sang ballerina cilik itu adalah kita, saudara kita, atau anak kita. Bayangkan seandainya dia tidak menemukan rexona sebagai jalan keluar. Kemungkinan besar yang terjadi adalah ballerina cilik itu tidak akan berani lagi untuk menari ballet dan dia akan membuang bakatnya yang bagus itu begitu saja. Bayangkanlah betapa sedikit cibiran kita bisa berarti banyak bagi seseorang. Apakah kita akan merasa bangga kalau berhasil membuat orang kehilangan impiannya? Apakah kita tidak merasa berdosa sudah membuat orang kehilangan kepercayaan dirinya? Kenapa cibiran dan gunjingan itu tidak kita ganti dengan senyuman dan pujian yang bisa membuat orang senang? Apakah kita tidak ingin menjadi orang yang baik, yang berguna bagi orang lain?
Apakah manusia sekarang hanya bisa melihat dari sisi yang buruk? Apakah bakat seseorang langsung dilupakan hanya karena sedikit kekurangan pada fisiknya? Apakah mereka yang meledek itu sudah merasa sempurna? Apakah ketiak kering berarti baik? Bukankah berkeringat itu adalah hal yang wajar? Hal yang manusiawi? Apakah ketiak kering yang dijanjikan oleh produk rexona itu sehat? Kemana dilarikannya keringat kita yang seharusnya keluar itu? Bisakah mereka menjamin itu sehat?
Bayangkan kalau saja itu terjadi pada kenyataan, bayangkan sang ballerina cilik itu adalah kita, saudara kita, atau anak kita. Bayangkan seandainya dia tidak menemukan rexona sebagai jalan keluar. Kemungkinan besar yang terjadi adalah ballerina cilik itu tidak akan berani lagi untuk menari ballet dan dia akan membuang bakatnya yang bagus itu begitu saja. Bayangkanlah betapa sedikit cibiran kita bisa berarti banyak bagi seseorang. Apakah kita akan merasa bangga kalau berhasil membuat orang kehilangan impiannya? Apakah kita tidak merasa berdosa sudah membuat orang kehilangan kepercayaan dirinya? Kenapa cibiran dan gunjingan itu tidak kita ganti dengan senyuman dan pujian yang bisa membuat orang senang? Apakah kita tidak ingin menjadi orang yang baik, yang berguna bagi orang lain?
2 Responses to "Rexona"
klo menurut gua..ketiaknya orang cakep tetep aja cakep...:p..contohnya ketiaknya Mariana Renata..Luna Maya...klo ketiaknya si Nicholas Sapurata nah baru itu...khekhekhekhe...ampuun oom...(mau2nya si renata ama si sapurata:p)
hahaha.. gw mau kok sama si sapurata ;;)
Post a Comment